PONDOK AYAH

PONDOK AYAH

Pada halaman-halaman sepi
Ayah memahat kasih tiada jeda
Dengan kuas ditangannya sebagai cara merawat rindu paling tabah

Di dalam pondok sederhana
Ibu asyik membaca harap dari mata ayah yang shyadu
Sedang saya menulis kenangan dari helai rambut ibu yang tak lagi subur

Dalam waktu yang entah
Kami merayakan perjamuan abadi
"Makan roti dan minum anggur"
Di meja itu ayah pesan
"Jangan lupa pulang ke pondok, jika segala tugas telah usai" 

Kupang, 17 September 2021
Engel


EMBUN RINDU


Senja tumpah di bibir pantai
Embun rindu melekat di sudut hati
Mungkinkah kita bertemu di sudut kota ini?

Kau manis puanku
Matamu adalah ibu tempat segala puisi  beranak pinak
Kau menjerat hatiku dengan senyummu

Aku sibuk meramu doa terbaik untukmu setiap hari
Waktu menghampiriku untuk terus mengingatmu
Mencari jejak terakhirmu di serpihan tertawa

Manila, 17 Januari 2022
Anita Lani



KETAKUTAN YANG KAU CIPTAKAN

Setelah lama berbincang
Kau dengan tak sengaja berkata
Aku takut untuk rindu
Aku takut untuk bercinta
Aku takut untuk menerima dan memberi kabar

Aku mengerti mengapa kamu takut
Kenangan masa lalu Iya masa lalu
Jangalah kembali ke masa lalu yang kelam dan menyakitkan
Hiduplah di masa sekarang
Meski dalam prosesnya kita menemukan 
Jalan-jalan yang berliku dan tidak sesuai harapan
Tapi itulah yang perlu di lakukan

Tersenyumlah kepada dunia
Kuburkan perasaan takut itu
Dan katakan pada diri bahwa kamu perlu untuk berubah
Waktunya sekarang 

Manila, 18 Januari 2022
Anita Lani





Comments

Popular posts from this blog

The love of Jesus, My Kuya and Best Friend

GEMBALA YANG SELALU TERSENYUM

KUMPULAN PUISI DILTON