MERINDUKAN BAU BADAN TUHAN

-
MERINDUKAN BAU BADAN TUHAN


Masih tentangmu Tuhan
Aku merindukan bau badanmu
Mungkin aromanya berbeda dengan bau badanku atau mereka di sekitarku
Yang pastinya aromanya sedap kan Tuhan?

Waktu mengantarku untuk berimajinasi
Ada pertanyaan kurang ajar Tuhan
Ada senyum yang menghiasi bibir
Ketika aku memikirkanMu
Ahh Tuhan mengapa bisa begini?

Tuhan
Semoga aku bisa mencium bau badanmu di langit-langit kamarku
Di balik kelopak mataku
Dalam  khusyuknya doaku
Dan di mana saja aku berada

Manila, 19 Januari 2022

RUMAH KENANGAN

Kini aku ingin menceritakan rumah kami
Kenangan terpahat dalam ingatan
Napak tilas cerita kecil
Tempat-tempat bersejarah di mana kami bercerita dan bermain bersama

Tantangan hidup, jangan lari
Hadapi dengan sabar dan penuh cinta
Itu melatih keberaniaanmu
Kata Ayah dan Ibu

Ada percapan sederhana
Ada tawa yang membelah bumi
Ada tangis yang membanjiri rumah
Ada cinta yang meluap-luap

Itulah rumah kami
Rumah penuh kenangan 

Manila, 19 Januari 2022

PERJALANAN

Aku suka perjalanan
Lorong demi lorong kulalui
Banyak kisah yang menghiasi hidup
Banyak cerita yang  bisa di jadikan pelajaran

Aku ingin membaca setiap kejadian
Mencari tau rahasia-rahasia indah hidup ini
Mengartikan puisi-puisiku dengan setiap pengelaman, juga
Membaca matamu dan setiap seluk beluk hidupmu

Perjalanan untuk menemukan diriku dan dirimu
Kita orang-orang yang sedang mengembara
Menemukan jati diri kita
Dengan lembaran-lembaran rindu dan cinta yang alami

Sejatinya perjalanan ini indah 

Manila, 19 Januari 2022


BIODATA PENULIS 

Anita Lani adalah nama pena dari S. Ma. Agustina Teknomia Lani, RVM. Seorang misionaris muda yang menghabiskan waktunya untuk mengisahkan Tuhan, cinta dan rindu lewat tulisan-tulisannya yang sederhana. 
Sekarang dia bertugas di Saint Mary's College Quezon City- Manila. 










Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

The love of Jesus, My Kuya and Best Friend

-
Image
A Reflection for Valentine’s Day: The Love of Jesus, My Kuya and Best Friend Valentine’s Day is often celebrated with flowers, chocolates, and sweet words, but at its core, it is about love—the greatest kind of love that we have ever received: the love of Jesus. He is my best friend, my Kuya, my everything. His love is constant, never failing, and always present, whether in joy or sorrow. He loves me not because of what I do but simply because I am His. Saint Valentine, whose name is remembered today, was a witness to this same love. He lived during a time when expressing Christian love and faith was dangerous, yet he remained faithful. He helped others experience God's love, performing marriages in secret and caring for the persecuted. His life reminds me that love is not just about grand gestures but about selfless giving, even in small ways. As I celebrate this day, I am deeply grateful for the people who have shown me love—family, RVM Sisters, friends, professors, a...
Read more

GEMBALA YANG SELALU TERSENYUM

-
Image
" Seorang gembala yang baik adalah dia yang tidak hanya memberi nasihat, tetapi juga hadir dengan senyum yang membawa penghiburan dan harapan." Saya terinspirasi untuk menulis sedikit tentang Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD. Walaupun saya belum pernah bertemu beliau secara pribadi, saya selalu terinspirasi dengan tulisan-tulisannya. Refleksi-refleksinya begitu sederhana namun mendalam, penuh dengan kebijaksanaan yang menyentuh hati. Setiap kali saya membaca tulisannya atau mendengar cerita tentang kepribadiannya, saya merasa sangat antusias dan bahagia. Seolah ada sesuatu yang menggerakkan saya untuk lebih mengenal siapa beliau sebenarnya. Setelah membaca tulisannya atau mendengarkan khotbahnya melalui media sosial, selalu ada harapan dan kebahagiaan yang tersisa di hati saya. Suatu malam di Manila, setelah doa sore, saya masuk ke kamar dan mengambil handphone untuk melihat beberapa informasi dari teman-teman kelas. Pada saat yang bersamaan, saya melihat banyak teman-teman ...
Read more

KUMPULAN PUISI DILTON

-
Image
  LUKISAN DINDING HATI Mari datanglah mendekat Nikmatilah kopi, dipetik dari pohon hati, disajikan dari dapur hati Yang ditaburkan dengan manis senyum, beraromakan kenangan. Mari duduklah di sini Duduklah di atas kata, cerita yang pernah kita kisahkan Yang kini telah menjadi tumpukan-tumpukan, bukit kenangan. Mari bernostalgialah di atas bukit kenangan Memandang indahnya hamparan, kenangan yang terbentang Yang diabadikan dalam lukisan dinding hati, lukisan persahabatan sejati. Manila, September 1, 2023 MELUKIS NAMAMU Aku berlari mengejar rindu Memanjat bukit senja, menemukan kenangan Aku terpaku, tak tercabut, tertancap dalam lamunan indah Aku bercerita pada Cahaya senja Mengisahkan tentang rindu, ungkapan hati Aku terpesona, tak berbicara, mendapat kehangatan dalam Sinar Kasih Aku menyusuri jalan kenangan itu Pada langkah-langkah kaki tua, hadirmu datang Aku bersyukur, tak menyesal, melukis namamu dalam hatiku, AYAH Manila, September 2, 2023 KEABADIAN Melepas pergi seperti layanga...
Read more